Bantul (MTsN 9 Bantul)—Kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran di madrasah. Muatan di dalamnya pun harus sesuai dengan kondisi madrasah setempat. Dalam rangka memberikan pencerahan dan penyamaan persepsi tentang bagaimana penyusunan sebuah dokumen kurikulum, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (K2MTs) Kabupaten Bantul bekerja sama dengan pengawas madrasah, menyelenggarakan kegiatan bertajuk Pendampingan Penyusunan Kurikulum Terintegrasi Pendidikan Karakter dan Moderasi Beragama. 

Kegiatan diselenggarakan pada Jumat (13/06/2025) bertempat di MTsN 1 Bantul. Peserta dalam kegiatan tersebut, wakil kepala madrasah bidang kurikulum se-Kabupaten Bantul, tanpa kecuali Waka Kurikulum MTsN 9 Bantul,  Noor Shofiyati. Bertindak sebagai narasumber Etyk Nurhayati dan penguatan disampaikan oleh Ening Yuni Sholeh Astuti.

Ketua K2MTs Bantul, Sugeng Muhari, dalam kata pembuka menyampaikan bahwa waka kurikulum merupakan otaknya madrasah. Oleh karena itu, berbagai regulasi tentang pendidikan dan pembelajaran harus dikuasai.

“Tugas waka kurikulum cukup banyak. Pada prinsipnya, dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di madrasah, waka kurikulum harus mengawal di garda terdepan”, tutur Etyk.

Selain menyinggung tentang tugas waka kurikulum, Etyk juga menyampaikan pentingnya muatan pendidikan karakater dan moderasi beragama dalam kurikulum.

“Ketika guru telah melakukan pendekatan cooperative learning dalam proses pembelajaran itu artinya guru telah menerapkan pendidikan karakter karena di dalamnya ada kerja sama kelompok. Jika dalam pembagian kelompok guru tidak membedakan jenis kelamin serta tidak membedakan warna kulit, artinya guru telah menerapkan moderasi beragama,” ungkapnya.

Noor Shofiyati, selaku perwakilan dari MTsN 9 Bantul merasa senang ikut dalam kegiatan ini.

"Alhamdulillah, mendapat tambahan ilmu dan wawasan tentang kurikulum," tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan penguatan dan motivasi oleh pengawas senior, Ening Yuni Sholeh Astuti. (nsh)